Bersamaan dengan
berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi, terdapat pula kenyataan bentuk-bentuk akuntansi
yang berbeda pada tiap negara. Berbagai bentuk akuntansi tersebut tentu
saja dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan dan persamaan yang
dimiliki. Klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan perlu dilakukan
untuk melakukan deskripsi, analisa dan prediksi terhadap perkembangan
sistem akuntansi. Tujuannya adalah untuk dapat membantu mengetahui
sejauh mana suatu sistem mempunyai persamaan dan perbedaan.
Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan
dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah, dan alasan mengapa
suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
Selain itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu
pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah
harmonisasi internasional.
Klasifikasi Akuntansi dan Sistem Pelaporan
Terdapat dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
a. Macroeconomic Pattern
Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
b. Microeconomic Pattern
Akuntansi
dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah
bagaimana memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c. Independent Dicipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
d. Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan kontrol.
2.
Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and
Accounting (Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan
sistem akuntansi, yaitu :
a. Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b. Tingkat kepastian hukum
c. Peraturan pajak dalam pengukuran
d. Tingkat konservatisme
e. Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f. Penyesuaian replacement cost
g. Praktek konsolidasi
h. Kemampuan untuk memperoleh provisi
i. Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan
Pengaruh-pengaruh Terhadap Perkembangan Dunia Akuntansi
Kultur
dan akar sejarah suatu negara merupakan langkah awal untuk mengenali
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntansi. Kultur merupakan
elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui bagaimana
sebuah sistem sosial berubah karena pengaruh kultur yaitu norma dan
nilai suatu sistem dan perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan
di luar sistem.
1. Elemen-elemen struktural dan kultural yang mempengaruhi bisnis
a. Individualisme vs kolektivisme
Individualisme
merupakan suatu kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan
individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya.
Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial
yang relatif ketat dimana masing0masing individu mengidentifikasi diri
sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu dipertanyakan.
Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interedensi individu dalam
sebuah masyarakat.
b. Large vs small power distance
Power
distance adalah sejauh mana anggota masyarakat menerima kekuasaan dalam
institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam
small power distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi
untuk ketidaksetaraan kekuasaan. Masyarakat di large power distance
menerima perintah hirarki dimana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa
perlu justifikasi lagi. Masalah utama dimensi ini adalah bagaimana
sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika
memang terjadi.
c. Strong vs weak uncertainty avoidance
Adalah
tingkat dimana anggota masyarakat merasa tidak nyaman denga
ketidakpastian. Strong uncertainty avoidance berusaha mempertahankan
suatu bentuk masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan kurang
toleran terhadap orang atau ide-ide alternatif. Kebalikannya untuk weak
uncertainty avoidance. Tema utama dimensi ini adalah bagaimana reaksi
sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah
dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk
mengontrol masa depan atau membiarkannya.
d. Maskulin vs feminim
Maskulin
cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter pada
keluarga, heroisme, dan sukses-sukses material. Sebaliknya feminisme
cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas
hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah untuk bagaimana masyarakat
memberikan peran-peran sosial berhubungan dengan masalah gender.
Nilai Akuntansi
1. Profesionalisme vs statutory control
Kemampuan
untuk melakukan judgement profesional secara individu serta berusaha
mempertahankan regulasi profesional yang mandiri dilawankan dengan
kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory control.
2. Uniformity vs flexibility
Kecenderungan
untuk melakukan praktek akuntansi yang seragam dan konsisten
antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas untuk
menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.
3. Conservatisme vs optimisme
Kecenderungan
orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun
ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih
optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.
4. Secrecy vs transparancy
Kecenderungan
untuk melakukan pembatasan pengungkapan informasi mengenai bisnis hanya
pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan manajemen dan keuangan
dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar