Kondisi ekonomi global yang makin terpuruk sepertinya akan menjadi
tantangan tersendiri untuk Indonesia 2012. Pemerintah meramalkan
perekonomian Indonesia akan tetap cerah tahun di 2012. Data dari Jawa
Pos terbitan Selasa, 27 Desember 2011 mengatakan Pemerintah, Komite
Ekonomi Nasional (KEN), Bank Indonesia, IMF, dan Bank Dunia menilai
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 bisa menyentuh 6,7 persen.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat
perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari
prediksi sebelumnya 6,2%. Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih
rendah dibandingkan target pemerintah yang sebesar 6,5%.
Laporan World Economic Outlook yang dikeluarkan IMF menyebutkan
pertumbuhan ekonomi emerging countries dan developing economies tahun
depan diperkirakan sebesar 6%, sementara pada semester I 2011 masih 7%.
Adapun pertumbuhan ekonomi global tahun depan diperkirakan hanya 4% dari
semula 4,5%.
Rakyat Indonesia tentunya senang mendengar kabar tersebut, ditengah
terpuruknya ekonomi global, Indonesia diramalkan akan tetap berdiri
kokoh. Namun, Pertanyaannya apakah ramalan itu benar? Jika tidak benar,
lantas apa yang akan dilakukan pemerintah. Masyarakat tentunya bukan
mengharapkan ramalan yang manis namun bukti nyata yang manis.
*Pertumbuhan Ekonomi
Mengutip Opini Ahmad Erani Yustika dalam Jawa Pos Selasa, 27 Desember
2011 tersebut mengatakan pemerintah dan lembaga multilateral mungkin
mempunyai pandangan sederhana, rasio ekspor nasional terhadap PBD tidak
terlalu besar (sekitar 28 % saja) sehingga dampak krisis global lewat
jalur perdagangan tidak akan menimbulkan banyak guncangan ekonomi.
Pemerintah masih bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sumber lain,
yakni pengeluaran pemerintah (APBN), konsumsi domestik (rumah tangga),
dan investasi.
Namun, langkah pemerintah tidak mungkin semudah membalik telapak
tangannya. Sekarang ini masih banyak rakyat Indonesia yang terlantar dan
tidak terurus, ditambah lagi semakin kecilnya minat masyarakat untuk
datang ke pasar tradisional karena menjamurnya supermarket yang mulai
masuk ke daerah-daerah. Secara tidak langsung pasar-pasar modern sudah
mengancam eksistensi pasar tradisonal. Apa yang ditakutkan dari
menjamurnya supermarket saat ini?. Ketakutannya adalah matinya pasar
tradisional dan meningkatnya pengangguran. Sekarang bisa dibayangkan
saja berapa banyak pekerja yang ada di pasar-pasar tradisional dan
sejumlah orang yang akan kehilangan lapangan pekerjaan, Padahal pasar
tradisional juga ikut berperan dalam mengerakkan ekonomi Indonesia.
*Kenerja Pemerintah Belum Maksimal
Sebelum mengatakan perekonomian Indonesia akan cerah pada tahun 2012
pemerintah sebaiknya melihat kembali bagaimana kinerja mereka. Misalnya
dalam hal kemiskinan absolut turun (tapi jumlah penduduk miskin dan
hampir miskin bertambah), pengganguran menurun namun proporsi pekerja
sektor informal terus bertambah, dan ketimpangan pendapatan semakin
menganga (Pada 2010 ratio mencapai 0,38, rekor tertinggi dalam periode
modernisasi ekonomi Indonesia).
Dari data di atas pemerintah harus cermat membenahi sisi-sisi itu.
Bagaimana caranya supaya beberapa hal yang masih menjadi kelemahan itu
tertutup. Seperti masalah pengangguran yang belum maksimal dalam
penanganannya. Ada beberapa cara untuk pemerintah mengurangi
pengangguran di Indonesia. Pemerintah bisa cermat melihat
program-program perusahaan yang bergerak di bidang kewirausahaan. Jika
pemerintah bisa memanfaatkan perusahaan ini dengan baik otomatis
pemerintah tidak perlu repot-repot mengeluarkan banyak modal untuk
membuat program terkait.
Meskipun pemerintah mengklaim bahwa ekonomi kita sekarang ini sudah
menuju modernisasi, sebenarnya dalam banyak hal ekonomi nasional masih
primitif. Kegiatan ekonomi (ekspor misalnya) banyak bertumpu pada
komoditas bahan mentah sehingga tidak hanya kehilangan kesempatan
menciptakan nilai tambah, tetapi juga kesulitan menciptakan lapangan
kerja. Kasus kelapa sawit misalnya kurang lebih hanya diolah untuk
membuat 40 jenis komoditas olahan. Padahal, Malaysia sudah mencapai
seratus jenis. Itu juga terjadi pada kasus di subsektor perikanan,
pertanian, kehutanan, pertambangan, dan lain sebagainya.
Seandainya strategi hilirisasi komoditas bahan mentah tersebut
dilakukan secara eksesif melalui pembentukan “Pohom Industri”, sebagian
besar masalah ekonomi akan terselesaikan. Jika tiga hal itu saja mulai
dicicil tahun depan, yakinlah bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah isu
yang penting lagi.
Pemerintah Indonesia pasti memiliki progress yang bagus. Ungkapan
bagus selalu optimis dari pemerintah. Namun, Rakyat Indonesia tidak
butuh hanya sekadar keoptimisan saja, namun buktinya. Jika pemerintah
bisa menjaga ekonomi Indonesia 2012 tetap cerah maka pemerintah
Indonesia sudah selangkah lebih maju. Tetap semangat untuk Indonesia
yang lebih baik dan masa depan cerah generasi Indonesia.
Ryantono Puji Santoso: PU LPM Pabelan 2012
Sumber: http://www.gema-nurani.com/2012/01/perekonomian-indonesia-2012/
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/14838/IMF-Ekonomi-Indonesia-2012-Tumbuh-63
Tidak ada komentar:
Posting Komentar